Sabtu, 15 Desember 2007

makanan mentah, sehatkah?

Makanan Mentah, Sehatkah?


Tanpa kita sadari, kita sering memasukkan racun ke dalam tubuh lewat makanan yang dikonsumsi setiap hari. Perlu diketahui, makanan yang masuk ke dalam tubuh kita mengandung zat kimia dan bahan pengawet. Bahan-bahan itu masuk ke dalam makanan secara sengaja lewat proses pembuatannya, maupun pada saat proses penanaman seperti insektisida, pestisida, dan sejenisnya yang diberikan petani ketika menanam tanaman.


Polusi dalam makanan terjadi karena adanya zat-zat berbahaya di dalam makanan. Pada daging hewan, zat berbahaya yang ada di dalamnya adalah antibiotik dan hormonal. Kedua zat ini biasanya disuntikkan pada ayam agar lebih cepat dipotong atau bertelur.


Pada tumbuhan atau sayuran juga sama, yaitu pemberian insektisida dan pestisida oleh para petani. Biasanya residu zat-zat kimia tersebut akan mengendap pada sayuran. Jika sayurannya kita makan setiap hari, maka residunya akan mengendap dalam tubuh manusia.


Zat berbahaya lainnya adalah zat pengawet yang biasanya terdapat pada makanan, seperti ikan asin, tahu, bakso, dan sebagainya. Belum lagi adanya formalin pada sejumlah makanan tertentu.Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam makanan jika masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan pertumbuhan radikal bebas meningkat. Radikal bebas akan merusak protein, enzim, dan bahan-bahan genetik yang merupakan inti tempat DNA dibentuk. Mutasi dalam inti sel ini bisa menyebabkan terjadinya kanker.


Menurut laporan dunia, lebih dari 90% manusia modern meninggal karena penyakit dan lebih dari 90% terjadinya sel abnormal (sel kanker) disebabkan oleh lingkungan yang tercemar melalui makanan dan minuman. Di Amerika, satu dari tiga orang terkena kanker dan setiap satu dari lima orang mati terkena kanker.


Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan kembali ke makanan alami tanpa bahan kimia dan pengawet. Namun, hal ini masih cukup sulit untuk dilakukan. Yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi raw food atau makanan mentah, seperti sayuran dan buah-buah yang tidak dimasak namun kebersihannya tetap terjaga. Makanan jenis ini akan memberi nutrisi bagi tubuh karena kaya enzim, klorofil, vitamin, mineral, dan fitronutrien yang berfungsi sebagai antioksidan alami.


Melalui sistem antioksidan, baik enzim maupun nonenzim, tubuh kita mampu melindungi diri dan melawan radikal bebas. Enzim antioksidan meliputi superoxide dismutase (SOD), caralase, dan glutathione peroxidase yang akan mengubah radikal bebas menjadi oksigen dan air yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh.

http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=908

menyusui, perlindungan untuk ibu dan anak

Menyusui, Perlindungan untuk Ibu-Anak


Manfaat ASI (Air Susu Ibu), memang telah terbukti. Tapi masih banyak ibu yang tidak mau menyusui karena alasan akan mempengaruhi penampilannya atau alasan lainnya. Dan banyak juga yang menyusui bayinya hanya dalam waktu beberapa bulan pertama saja.
The American Academy of Pediatrics kembali menekankan akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, yaitu hanya memberikan ASI hingga bayi berusia enam bulan. Setelah lebih dari enam bulan, si kecil dapat diberikan makanan tambahan lainnya.


Dari data yang diperoleh terlihat bahwa sekitar 62% ibu yang menyusui bayinya, tapi hanya 14% yang menyusui hingga usia sang bayi mencapai enam bulan.


Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, menunjukkan bahwa ASI dapat memberikan perlindungan bagi bayi dalam menurunkan risiko untuk terjadinya diare, infeksi telinga dan radang selaput otak (meningitis) bakteri. Juga mampu melindungi terhadap Diabetes, kegemukandan asma. Pada penelitian sebelumnya, juga disebutkan manfaat ASI dalam mencegah terjadinya sepsis (infeksi berat) pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah.


Bukan hanya itu saja, sang ibu juga memperoleh manfaat yang tidak kalah besarnya. Menyusui mampu untuk menurunkan risiko untuk menderita kanker indung telur dan kanker payudara, dan menurunkan risiko terjadinya patah tulang panggul dan osteoporosis(keropos tulang) saat menopause nantinya. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan akan perlindungan pada ibu dalam menurunkan risiko untuk menderita Rematoid Arthritis hingga 30 persen.


http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=544

sport drinks, minuman seperti apa ya?

Sport Drinks, Minuman Seperti Apa Ya?


Minuman untuk olahraga disebut juga dengan sport drinks. Sport drinks sangat bermanfaat khususnya jika Anda sering berolahraga dengan tingkat yang tinggi (3-5 kali per minggu sekitar 45-90 menit). Sport drinks dibagi menjadi beberapa kelompok, namun tujuannya hampir sama semua, yaitu untuk memulihkan stamina sehabis berolahraga. Sport drinks juga dapat meningkatkan kecepatan pemulihan setelah berolahraga sehingga kita dapat berolahraga dengan lebih baik dengan waktu yang lebih lama. Biasanya dimanfaatkan untuk menjaga berat badan atau fitness, kekuatan otot, penampilan tubuh yang lebih baik, dan kebugaran tubuh.


Tidak semua sport drinks adalah sama karena tidak semua sport drinks memiliki peran yang sama. Contoh sport drinks yang kini banyak tersedia di pasaran, yaitu:


Isotonic sports drinks


Isotonic sports drinks biasanya berbentuk cairan yang mengandung energi dan elektrolit. Komponen tersebut akan habis selama kita berolahraga sesuai dengan kecepatan pernafasan dan juga banyaknya keringat yang dikeluarkan.


Pengganti cairan tubuh memang sangat penting. Jika air dalam tubuh tidak diganti setelah kita berolahraga, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Elektrolit dibutuhkan untuk mengganti garam atau ion tubuh yang hilang dalam bentuk keringat. Penggantiannya akan membantu cairan untuk proses pencernaan maupun osmosis sehingga dapat diabsorbsi oleh otot tubuh yang sedang bekerja. Tanpa elektrolit, cairan di dalam minuman tidak dapat diabsorbsi sepenuhnya dan efek dehidrasi tubuh akan cepat terjadi.


Energi dalam isotonic drinks berasal dari unsur glukosa, yang digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar selama kita berolahraga. Pengisian kembali ion-ion tubuh selama berolahraga akan membuat kita dapat berolahraga lebih lama dibandingkan jika kita hanya minum air putih saja. Minum isotonic drinks secara langsung setelah berolahraga akan membantu tubuh dalam memperbaiki kecepatan resintesis glikogen.


Protein drinks


Umumnya protein drinks digunakan sebagai bahan pembangun tubuh (bodybuilders) dan juga memberikan kekuatan pada mereka yang membutuhkan protein ekstra untuk menjaga atau meningkatkan kekuatan otot. Suplai protein yang lebih dari rata-rata memang sangat dibutuhkan untuk memperoleh otot yang kuat.


Beberapa protein drinks terdiri dari asam-asam amino tertentu yang merupakan pembentuk protein. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh dapat mengabsorbsi asam amino tunggal lebih baik dibandingkan asam amino di dalam makanan yang harus dipecah dulu melalui proses digesti atau pencernaan.


Konsumsi sport drinks sebenarnya tergantung pada tujuan dan juga jenis olahraganya. Jika Anda menginginkan tubuh yang atletis atau berotot, maka sebaiknya mengonsumsi protein drinks langsung setelah berolahraga. Tingginya protein di dalam tubuh akan memperbesar resintesis glikogen, yang merupakan komponen penting untuk pemulihan otot setelah berolahraga. Namun, jika Anda melakukan olahraga hanya untuk meningkatkan fitness atau mengatur berat tubuh, maka akan lebih baik bila Anda mengonsumsi isotonic drinks setelah berolahraga.


http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=913

foto keluarga



kimi dan jenni lagi